PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS PENDIDIDKAN NASIONAL, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 WANGI-WANGI
Jalan Motika No 57 Kel. Mandati III Kec. Wangi-Wangi Selatan Kab. Wakatobi, 93791
TATA TERTIB BIDANG KEPESERTA
DIDIKAN SMA NEGERI 2 WANGI-WANGI
KEPUTUSAN KEPALA SMA
NEGERI 2 WANGI-WANGI
NOMOR: 422/020/2013
TENTANG TATA TERTIB
PESERTA DIDIK
Menimbang:
Bahwa
dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah perlu
menetapkan Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik.
Mengingat:
1.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2.
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Menetapkan:
PERATURAN SEKOLAH TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK
BAB
I. PENGERTIAN DAN TUJUAN
Pasal
1: Pengertian
Ketertiban berarti kondisi dinamis yang
menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama
sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan sekolah, kondisi itu mencerminkan
keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana,
penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan
masyarakat dan lingkungannya. Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib
Peserta Didik, dan disusun secara Operasional untuk mengatur tingkah laku dan
sikap hidup peserta didik.
Dalam
keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Tata Tertib Peserta Didik SMA Negeri 2
Wangi-Wangi adalah peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh peserta didik SMA Negeri 2
Wangi-Wangi.
2. Sekolah
adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Wangi-Wangi yang beralamat di Jalan
Motika Nomor 57 Kelurahan Mandati III Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten
Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.
Tim
Ketertiban adalah Tim yang beranggotakan guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk menegakkan Tata Tertib peserta didik.
4.
Guru
BK adalah Guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh dalam kegiatan bimbingan, penyuluhan dan konseling terhadap peserta didik.
5.
Peserta
Didik adalah murid yang terdaftar secara administratif di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi.
6.
Guru
Piket adalah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk
menjaga, memantau dan memastikan kelancaran pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran di
SMA Negeri 2 Wangi-Wangi.
7.
Kegiatan
Pembelajaran adalah proses berlangsungnya interaksi peserta didik, guru, dan
sumber belajar pada jam tatap muka baik di dalam maupun di luar kelas.
8.
Waktu
Istirahat adalah waktu diberhentikannya kegiatan pembelajaran untuk sementara,
dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah untuk beristirahat dan
penyegaran pikiran.
9.
Pakaian
Seragam adalah pakaian yang wajib dipakai peserta didik selama mengikuti
Kegiatan Pembelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupun di lokasi lain sesuai
dengan hari yang telah ditentukan sekolah.
10.
Atribut
adalah kelengkapan identitas peserta didik yang harus dipakai oleh semua peserta
didik yang telah ditentukan oleh sekolah.
11.
Kredit
Poin Pelanggaran Peserta didik adalah angka/skor yang diberikan kepada peserta
didik sebagai akibat dari pelanggaran yang telah dilakukannya.
12.
Debet
Poin Peserta didik adalah angka/skor yang diberikan kepada peserta didik
sebagai reward atas prestasi yang diraih, untuk mengurangi kredit poin
pelanggaran.
13.
Wali
Kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
membina peserta didik dalam satu kelas.
14.
Skorsing
adalah pemberhentian atau penundaan mengikuti Kegiatan Pembelajaran untuk
sementara waktu sebagai sanksi sesuai kredit poin pelanggaran yang diperoleh peserta
didik dengan diberikan tugas sesuai jadwal pelajaran.
15.
Sanksi
adalah hukuman yang diberikan kepada peserta didik yang melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib sekolah.
16.
Sanksi
langsung adalah sanksi yang diberikan pada saat terjadi pelanggaran, berupa
tugas yang bersifat edukatif.
Pasal 2: Tujuan
Tujuan ditetapkan keputusan ini adalah
sebagai pedoman bagi peserta didik, guru, dan tenaga non kependidikan dalam
rangka pembinaan ketertiban dan kedisiplinan di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi.
Pada
Tata Tertib Peserta didik ini memuat:
1.
Hal-hal
yang diharuskan atau diwajibkan.
2.
Hal-hal
yang dianjurkan.
3.
Hal-hal
yang tidak boleh dilakukan atau larangan.
4.
Sanksi-sanksi
/ hukuman bagi pelanggar.
BAB II. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PESERTA
DIDIK
Pasal 1: Kehadiran Peserta Didik
1. Jam
06.45 Wita peserta didik wajib mengikuti apel pagi.
2. Keterlambatan
lebih dari 10 menit mengikuti apel pagi, peserta didik tetap diperbolehkan apel
pagi setelah mendapat izin dari guru piket.
3. Keterlambatan
hadir kurang dari 10 menit pada saat PBM tidak diperbolehkan masuk kelas /
mengikuti pelajaran tanpa seizin petugas Piket dan BK.
4. Keterlambatan
lebih dari 10 menit pada saat PBM tidak diperbolehkan masuk / mengikuti
pelajaran pada jam pertama dan akan diberikan izin masuk pada jam berikutnya
setelah mendapat surat izin dan tugas khusus dari petugas Piket dan BK.
5. Apabila
peserta didik tidak masuk sekolah karena sakit, atau izin harus mengirimkan
surat izin yang sah dari orang tua / wali peserta didik pada hari itu juga atau
lewat telepon sekolah.
6. Jumlah
hari hadir selama satu Semester sekurang-kurangnya 75 % hari efektif sekolah,
dan apabila tidak terpenuhi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk
penentuan kenaikan kelas.
7. Apabila
peserta didik akan meninggalkan sekolah sebelum jam belajar sekolah berakhir
oleh karena sakit atau izin keperluan lain, harus minta izin kepada semua guru
Bidang Studi yang ditinggalkan, dan baru boleh meninggalkan sekolah setelah
mendapat surat izin meninggalkan sekolah dari guru Piket.
8. Apabila
peserta didik akan meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran berlangsung harus
minta izin kepada guru yang mengajar di kelas yang bersangkutan dan surat izin
ditinggalkan di kelas.
9. Wajib
mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam terakhir,
serta pulang secara bersama-sama setelah mengikuti apel pulang.
10. Berada
di dalam kelas pada jam-jam kegiatan belajar mengajar dan tetap berada
dilingkungan halaman sekolah pada saat jam istirahat.
11. Wajib
mengikuti Upacara yang ditentukan oleh sekolah.
Pasal 2: Pakaian Seragam Sekolah
1. Mengenakan
pakaian seragam OSIS lengkap dengan atributnya pada hari Senin s.d. Kamis dan
pada saat upacara yang ditentukan sekolah.
2. Mengenakan
pakaian olahraga sekolah pada hari Jumat
3. Setiap
hari Jumat peserta didik putra diwajibkan mengikuti shalat jumat di sekolah.
4. Mengenakan
pakaian pramuka lengkap dengan atributnya pada hari Sabtu.
5. Bersepatu
Hitam bertali hitam dan berkaos kaki putih panjang.
6. Mengenakan
ikat pinggang yang telah ditentukan oleh sekolah.
7. Potongan
dan bahan pakaian seragam serta atribut sesuai dengan ketentuan/model yang
telah ditetapkan oleh sekolah, antara lain:
1. Peserta
didik: Celana tidak gembyong dan atau tidak berujung pensil.
2. Siswi:
Rok panjang.
3. Pada
lengan baju peserta didik/siswi menggunakan potongan kain khas sentuhan daerah
Wakatobi.
8. Pakaian
seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak kotor/kusuh).
9. Baju
bagian bawah dimasukan pada Celana/Rok sehingga tampak ikat pinggangnya.
10. Mengenakan
seragam lengkap sekolah pada saat Upacara Bendera.
Pasal 3: Lingkungan Sekolah
1. Ikut
menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
2. Membuang
sampah pada tempat yang telah disediakan.
3. Membersihkan
ruangan kelas setiap hari oleh petugas Piket Kelas masing-masing.
4. Mengatur
sepeda/sepeda motor di tempat Parkir Sekolah secara teratur dan rapi serta
dikelompokan sesuai tempat parkir yang telah ditentukan.
5. Tidak
melakukan corat-coret baik di dinding maupun meja belajar.
6. Ikut
menjaga kelestarian tanaman sekolah.
7. Tidak
merusak sarana/prasarana yang ada di sekolah.
Pasal 4: Etika, Estetika dan Sopan Santun
1. Menghormati
kepala sekolah, guru dan tenaga non kependidikan SMA Negeri 2 Wangi-Wangi.
2. Bersikap
sopan dan santun kepada semua warga sekolah.
3. Menjunjung
tinggi kultur dan adat budaya.
4. Bagi
peserta didik putri tidak berdandan secara mencolok dan tidak mengenakan
perhiasan secara berlebihan.
5. Rambut
diatur secara rapi tidak dicat dan untuk peserta didik putra tidak berambut
Gondrong.
6. Bagi
peserta didik putra tidak mengenakan perhiasan/assesori yang tidak selayaknya
dikenakan peserta didik putra.
7. Berbicara
secara santun, baik terhadap guru/tenaga non kependidikan maupun teman-teman
sekolah.
8. Saling
hormat-menghormati sesama peserta didik.
9. Menjaga
keamanan dan ketertiban selama di sekolah maupun sepulang sekolah.
Pasal 5: Administrasi Sekolah
1. Menyelesaikan
pembayaran keuangan sekolah tepat waktu sesuai ketentuan.
2. Meminjam
dan mengembalikan buku-buku Perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang
ditentukan oleh Perpustakaan.
3. Memanfaatkan
sarana dan prasarana sekolah secara benar sesuai dengan pengunaannya.
Pasal 6: Kegiatan Ekstrakurikuler dan
Pengembangan Diri
1. Wajib
mengikuti Ekstrakurikuler/Pengembangangan Diri sekurang-kurangnya satu jenis
kegiatan Ekstrakurikuler/Pengembangan Diri bagi kelas X dan kelas XI
2. Wajib
mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah.
BAB III. LARANGAN-LARANGAN
Pasal 1: Larangan-larangan
1. Melanggar
kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh peserta didik sebagaimana pada Bab
II.
2. Meninggalkan
sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa izin (bolos).
3. Berkeliaran
atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar.
4. Berkeliaran
di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar maupun
istirahat
5. Memarkir
sepeda motor di luar pagar sekolah.
6. Mengendarai
sepeda/sepeda motor pada jam pelajaran di halaman sekolah.
7. Membawa
uang saku secara berlebihan.
8. Bertingkah/berbicara
teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.
9. Berpacaran
di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam
sekolah.
10. Membawa
senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk
hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
11. Berkelahi
diantara sesama peserta didik SMA Negeri 2 Wangi-Wangi, maupun peserta didik/orang
lain di luar SMA Negeri 2 Wangi-Wangi.
12. Merokok
selama masih mengenakan seragam sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah.
13. Berjudi
atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian.
14. Mengambil
barang-barang, baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya.
15. Melakukan
pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.
16. Melakukan
pelecehan/penghinaan kehormatan martabat guru, tenaga non kependidikan maupun
sesama peserta didik.
17. Membawa
buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat Video pornografi.
18. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan
obat-obat terlarang (Narkoba) maupun minuman keras, baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
19. Pelecehan
Seksual dan perbuatan Tidak senonoh.
20. Menikah
dan atau hamil.
21. Melakukan
semua tindakan dalam kategori Tindakan Kriminal.
22. Bertato.
23. Memalsukan
dokumen administrasi sekolah.
24. Menggunakan
alat komunikasi elektronik (HP) dalam kegiatan Pembelajaran/Evaluasi tanpa izin.
BAB IV. SANKSI-SANKSI
Pasal 1: Tahapan Saksi
Apabila peserta didik tidak mentaati
kewajiban-kewajiban dan melanggar larangan-larangan seperti tersebut, maka akan
diberikan Sanksi oleh sekolah berupa:
1. Peringatan
secara lisan dan penindakan secara langsung.
2. Peringatan
secara tertulis.
3. Pemanggilan
orang tua/wali peserta didik.
4. Skorsing
tidak boleh mengikuti pelajaran.
5. Dikembalikan
kepada orang tua/wali.
Pasal 2: Peringatan Secara Lisan dan Penindakan
Secara Langsung
Diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Katagori ringan:
1. Tidak
mematuhi kewajiban sebagaimana Bab II Kewajiban-kewajiban peserta didik.
2. Melanggar
Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal:
1. Berkeliaran
atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar.
2. Membawa
uang saku secara berlebihan.
3. Memarkir
sepeda motor di luar pagar sekolah.
4. Bertingkah/berbicara
teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.
5. Berpacaran
di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam sekolah.
6. Membawa
buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat Video pornografi.
3. Penindakan
langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat mendidik.
Pasal 3: Peringatan Secara Tertulis
Diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan awal:
1. Melanggar
kewajiban sebagaimana Bab II secara berulang kali.
2. Tidak
mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung sebanyak 3
kali sebagaimana ketentuan Bab IV pasal 2.
3. Melanggar
Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1:
1. Membawa
senjata tajam atau sejenisnya.
2. Merokok
selama masih mengenakan seragam sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah.
3. Berkeliaran
di luar lingkungan sekolah pada saat proses kegiatan belajar mengajar maupun
istirahat.
4. Mengendarai
sepeda/sepeda motor pada jam pelajaran di halaman sekolah
5. Bertingkah/berbicara
teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.
6. Berpacaran
di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam sekolah.
7. Meninggalkan
sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa izin (bolos).
8. Bertato.
9. Memalsukan
Dokumen.
4. Peringatan
tertulis berupa :
1. Surat
pemberitahuan kepada orang tua/wali.
2. Surat
pernyataan/janji peserta didik yang diketahui oleh orang tua/wali.
5. Peringatan
tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak-banyaknya 3 kali dan
selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua/wali peserta didik.
Pasal 4: Pemanggilan Orang Tua/Wali
Peserta Didik
Diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan bersama:
1. Telah
melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan pasal
3.
2. Melanggar
Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1:
1. Membawa
buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat Video pornografi.
2. Berkelahi
diantara sesama peserta didik SMA Negeri 2 Wangi-Wangi, maupun peserta didik/orang
lain di luar SMA Negeri 2 Wangi-Wangi.
3. Mengambil
barang-barang, baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya.
4. Berjudi
atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian
5. Melakukan
pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.
6. Melakukan
pelecehan/penghinaan kehormatan dan martabat guru, tenaga non kependidikan
maupun sesama peserta didik.
3. Pemanggilan
orang tua/wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan melalui telepon
atau sarana komunikasi lainnya.
Pasal 5: Skorsing Tidak Boleh Mengikuti
Pelajaran
Diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat peringatan keras:
1. Telah
melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3
dan pasal 4.
2. Melanggar
Larangan-larangan sebagaimana Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 secara
berulang.
3. Melanggar
tahapan-tahapan pembinaan yang telah dilakukan: Peringatan secara lisan,
Peringatan secara tertulis, Pemanggilan orang tua/wali peserta didik.
Pasal 6: Dikembalikan Kepada Orang Tua/Wali
Diberlakukan bagi peserta
didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dengan Kategori
berat:
1. Telah
melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3,
pasal 4 dan pasal 5.
2. Melanggar
Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1:
1. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan
obat-obat terlarang (Narkoba) maupun minuman keras, baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
2. Menikah
dan atau hamil.
3. Menjalani
proses hukum tindak pidana oleh pihak kepolisian.
4. Melakukan
penghasutan atau sejenisnya yang bersifat SARA.
Pasal 7: Dikeluarkan dari Sekolah dengan
Tidak Hormat
Diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dan Kategori amat sangat
berat:
1. Telah
melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3,
pasal 4 dan pasal 5 dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan
pembinaan.
2. Pelecehan
Seksual dan perbuatan Tidak senonoh.
3. Berbuat
onar dan mengganggu Stabilitas sekolah.
BAB V. MEKANISME PENANGANAN KASUS
Pasal 1: Kasus Pelanggaran Tata Tertib
Peserta Didik
1. Tahapan
penanganan kasus pelanggaran tata tertib peserta didik:
1. Peringatan
secara lisan dan penindakan langsung.
2. Peringatan
secara tertulis.
3. Pemanggilan
orang tua/wali peserta didik.
4. Skorsing
tidak boleh mengikuti pelajaran.
5. Dikembalikan
kepada orang tua/wali.
6. Dikeluarkan
dari sekolah dengan tidak hormat.
2. Setiap
guru/tenaga non kependidikan berhak melakukan Peringatan secara lisan dan
penindakan langsung kepada setiap peserta didik yang melakukan pelanggaran tata
tertib peserta didik.
3. Setiap
guru dan tenaga non kependidikan yang telah melakukan Peringatan secara lisan
dan penindakan langsung terhadap peserta didik, untuk segera melaporkan kepada
Wali Kelas/Guru BK berkaitan dengan pelanggaran tata tertib peserta didik yang
dilakukan oleh peserta didik untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Tim
Piket/Tim Ketertiban memiliki wewenang melakukan Peringatan secara lisan dan
penindakan langsung serta menetapkan dan memberikan besar poin
pelanggaran kepada peserta didik yang secara nyata melakukan pelanggaran.
5. Peringatan
secara tertulis diberikan oleh sekolah dilengkapi dengan data pelanggaran yang
telah dilakukan peserta didik berdasar usulan dari Tim Piket/Tim Ketertiban.
6. Tim
Piket/Tim Ketertiban memberikan Laporan penanganan pelangaran peserta didik
kepada Wali Kelas/Guru BK untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
7. Pemanggilan
orang tua/wali peserta didik yang melakukan pelanggaran dilakukan oleh Wali
Kelas/Guru BK dan diketahui oleh Kepala Sekolah.
8. Dalam
hal sanksi berat dan sangat berat peserta didik Dikembalikan kepada Orang
tua/wali dan Dikeluarkan dari sekolah Tidak dengan hormat dilakukan setelah
melalui rapat dewan guru.
Pasal 2: Kasus Pribadi
1. Kasus
pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan bersifat pelanggaran Tata Tertib
Peserta didik
2. Penanganan
dilakukan oleh Wali Kelas, Guru BK, dan orang tua/wali peserta didik.
BAB IV. PELANGGARAN DAN POIN
Pasal 1: Ketentuan Umum
1. Setiap peserta didik yang melanggar tata tertib diberikan
sanksi langsung dan kredit poin berdasarkan jenis pelanggarannya.
2. Semakin besar kredit poin yang diberikan, menunjukkan
semakin besar bobot pelanggaran yang dilakukan peserta didik.
3. Pelanggaran yang dilakukan lebih dari satu kali, kredit
poin diakumulasikan dengan pelanggaran sebelumnya dengan jenis sanksi sesuai
kredit poin akumulasi.
4. Kredit poin pelanggaran diakumulasikan selama 3 tahun,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Batas maksimal kredit poin yang masih dapat ditoleransi untuk
peserta didik Kelas X adalah 100 poin.
b. Batas maksimal kredit poin yang masih dapat ditoleransi untuk
peserta didik Kelas XI adalah 150 poin (sudah termasuk akumulasi poin dari
Kelas X).
c. Batas maksimal kredit poin yang masih dapat ditoleransi untuk
peserta didik Kelas XII adalah 200 poin (sudah termasuk akumulasi poin dari
Kelas X dan Kelas XI).
5. Peserta didik yang telah mencapai kredit poin lebih besar
dari batas maksimal kredit poin seperti diatur dalam ayat 4 tersebut, dikeluarkan
dari sekolah.
Pasal 2: Kredit Poin Pelanggaran Peserta
Didik
KODE
|
JENIS PELANGGARAN
|
SKOR
|
|
A. KEHADIRAN PESERTA DIDIK
|
|
A-01
|
Peserta didik tidak mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa
izin dari guru mata pelajaran dan piket
|
7
|
A-02
|
Peserta didik tidak masuk sekolah/tidak mengikuti kegiatan
Pengembangan Diri tanpa izin dari orang tua/wali
|
10
|
A-03
|
Peserta didik izin keluar dan terlambat/tidak kembali ke sekolah
|
10
|
|
B. PAKAIAN SERAGAM DAN KELENGKAPANNYA
|
|
B-01
|
Baju tidak dimasukkan
|
2
|
B-02
|
Kaos kaki tidak sesuai ketentuan
|
3
|
B-03
|
Atribut sekolah tidak lengkap (dasi untuk seragam osis, bedge,
lokasi, logo sekolah, sabuk hitam, dan sebagainya)
|
4
|
B-04
|
Berpakaian tidak semestinya (terlalu ketat, transparan, tidak
sesuai ketentuan, dan lain-lain ).
|
5
|
B-05
|
Sepatu tidak sesuai ketentuan
|
5
|
B-06
|
Memakai aksesori berlebihan (Putra: memakai kalung, gelang,
cincin, anting, tindik, tato; Putri : memakai, tato, tindik berlebihan, berdandan
berlebihan, gelang dan kalung bukan emas)
|
5
|
B-07
|
Tidak memakai seragam olahraga pada waktu olahraga
|
5
|
|
C. WAKTU KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
|
C-01
|
Siswa memakai jaket, sweater, dan sejenisnya pada saat kegiatan
pembelajaran tanpa alas an yang jelas.
|
3
|
C-02
|
Siswa terlambat masuk kelas/mengikuti kegiatan pembelajaran
|
4
|
C-03
|
Mengganggu kegiatan pembelajaran kelas lain
|
3
|
C-04
|
Mengaktifkan dan menggunakan HP, Audio Video Player serta
bermain game komputer saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
|
5
|
C-05
|
Siswa makan/minum pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
|
3
|
C-06
|
Siswa membawa uang berlebihan/barang berharga ke sekolah tanpa
alasan yang jelas.
|
3
|
C-07
|
Berlaku tidak sopan, tidak menghormati guru pada saat kegiatan
pembelajaran.
|
5
|
|
D. UPACARA
|
|
D-01
|
Tidak menggunakan seragam lengkap/pakaian sesuai ketentuan.
|
5
|
D-02
|
Tidak tertib (gaduh) dalam mengikuti upacara.
|
5
|
D-03
|
Tidak mengikuti upacara tanpa keterangan dan atau terlambat
|
10
|
|
E. KENDARAAN
|
|
E-01
|
Parkir tidak pada tempatnya atau tidak teratur
|
3
|
E-02
|
Membunyikan sepeda motor keras-keras pada jam pelajaran
|
3
|
E-03
|
Membawa sepeda motor ke luar lingkungan sekolah pada jam
pelajaran ataupun istirahat tanpa seizin guru piket
|
10
|
E-04
|
Siswa membawa sepeda motor yang bersuara bising dan modifikasi
berlebihan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain
|
20
|
|
F. TINDAKAN PERUSAKAN
|
|
F-01
|
Membuang sampah sembarangan
|
3
|
F-02
|
Petugas piket kelas tidak melaksanakan tugas sebagaimana jadwal
yang telah ditentukan
|
3
|
F-03
|
Coret-coret
tembok, meja, kursi, dan fasilitas sekolah lainnya
|
30
|
F-04
|
Merusak fasilitas sekolah
|
40
|
|
G. ETIKA
|
|
G-01
|
Masuk atau keluar lewat jendela
|
10
|
G-02
|
Membuang sampah tidak pada tempatnya
|
5
|
G-03
|
Melompat pagar sekolah
|
5
|
G-04
|
Mengabaikan perintah/tugas/peringatan Guru.
|
5
|
G-05
|
Bekerjasama/menghasut teman untuk berbuat tidak baik.
|
10
|
G-06
|
Mencontek, memberi contekan atau bekerjasama pada waktu ulangan
/ujian/ tes
|
10
|
G-07
|
Bercanda berlebihan baik perkataan dan perbuatan
|
5
|
G-08
|
Membawa/membaca bacaan, gambar, kaset CD/HP porno di dalam atau
diluar sekolah baik sebagai subjek maupun objek
|
100
|
G-09
|
Menghina sesama teman dengan lisan, tulisan dan atau perbuatan
|
10
|
G-10
|
Menghina guru atau tenaga non kependidikan dengan lisan, tulisan
dan atau perbuatan
|
50
|
G-11
|
Menghina
tamu sekolah
|
50
|
|
H. RAMBUT DAN KUKU
|
|
H-01
|
Siswa berkuku panjang atau mewarnai kuku
|
5
|
H-02
|
Siswa putra berambut gondrong, dikucir atau tidak serasi.
|
10
|
H-03
|
Rambut disemir
|
20
|
|
I. ROKOK
|
|
I-01
|
Siswa membawa rokok di sekolah
|
20
|
I-02
|
Siswa membawa rokok dan merokok di lingkungan sekolah atau
merokok pada waktu jam sekolah atau kegiatan sekolah
|
30
|
I-03
|
Siswa merokok di luar sekolah dengan memakai seragam sekolah
|
50
|
|
J. NARKOBA DAN PERJUDIAN
|
|
J-01
|
Membawa alat perjudian dan atau berjudi di lingkungan sekolah
|
50
|
J-02
|
Membawa dan atau mengkonsumsi minuman keras
|
201
|
J-03
|
Berada di lingkungan sekolah dalam keadaan mabuk
|
201
|
J-04
|
Membawa, menggunakan dan atau mengedarkan narkoba
|
201
|
|
K. BENDA LAIN
|
|
K-01
|
Membawa senjata tajam atau alat yang membahayakan orang lain
kecuali untuk kegiatan sekolah
|
25
|
K-02
|
Membawa dan atau membunyikan bahan peledak/ petasan.
|
30
|
K-03
|
Menggunakan senjata tajam untuk melukai orang lain.
|
100
|
|
L. PERKELAHIAN
|
|
L-01
|
Biang keladi perkelahian dengan siswa/orang luar sekolah
|
100
|
L-02
|
Biang keladi perkelahian dengan teman satu sekolah
|
100
|
L-03
|
Berkelahi/tawuran dengan siswa/orang luar sekolah
|
100
|
L-04
|
Berkelahi/tawuran dengan teman satu sekolah
|
100
|
L-05
|
Menganiaya
orang lain
|
100
|
|
M. TINDAKAN TERHADAP NAMA BAIK SEKOLAH
|
|
M-01
|
Memalsukan tanda tangan atau surat izin.
|
20
|
M-02
|
Berada di luar tempat tinggal di atas jam 22.00 WIB tanpa alasan
yang jelas.
|
25
|
M-03
|
Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik sekolah
|
100
|
M-04
|
Menggelapkan barang, manipulasi uang orang tua, guru, teman,
ataupun sekolah.
|
30
|
M-05
|
Melakukan pemerasan terhadap orang lain di lingkungan sekolah.
|
100
|
M-06
|
Berbohong, memfitnah atau menyebarkan berita bohong
|
50
|
M-07
|
Mengunjungi tempat-tempat yang tidak layak bagi pelajar, seperti
tempat asusila, tempat perjudian, dll.
|
50
|
M-08
|
Mengancam keselamatan orang lain.
|
50
|
M-09
|
Memalsukan administrasi/dokumen sekolah.
|
50
|
M-10
|
Mencuri dan atau terlibat pencurian uang/barang milik sekolah
atau milik sesama teman di lingkungan sekolah.
|
200
|
M-11
|
Melawan secara fisik kepada guru/tenaga non kependidikan.
|
200
|
M-12
|
Terlibat tindakan kriminal yang sudah ditangani oleh penegak
hukum.
|
201
|
|
N. TINDAKAN BERKENAAN DENGAN BUKU SAKU TATA TERTIB
|
|
N-01
|
Tidak membawa buku saku tata tertib pada saat kegiatan sekolah
|
15
|
N-02
|
Menghilangkan buku saku tata tertib, baik secara sengaja maupun
tidak sengaja
|
30
|
|
O. TINDAKAN ASUSILA
|
|
O-01
|
Berduaan di tempat sepi antara lawan jenis
|
30
|
O-02
|
Pergaulan bebas dengan lawan jenis/sejenis yang melampaui norma
agama dan susila
|
40
|
O-03
|
Membawa alat kontrasepsi (bukan untuk kegiatan sekolah)
|
100
|
O-04
|
Pelanggaran terhadap tindakan pelecehan seksual
|
100
|
O-05
|
Hamil atau menghamili
|
201
|
O-06
|
Berbuat zina
|
201
|
P-01
|
MENIKAH
|
201
|
Pasal 3: Tindak
Lanjut dan Sanksi
NO
|
JUMLAH
KREDIT
POIN
|
TINDAK LANJUT
|
SANKSI
|
1
|
1 – 10
|
Ditangani guru piket dan dikonfirmasikan ke wali kelas dan tim
ketertiban
|
Peringatan lisan
|
2
|
11 – 20
|
Ditangani guru piket dan dikonfirmasikan ke wali kelas dan tim
ketertiban
|
Membersihkan
lingkungan sekolah
|
3
|
21 – 30
|
Ditangani guru piket, dikonfirmasi ke wali kelas, tim
ketertiban, dan dibina BK
|
Peringatan tertulis dan melaksanakan tugas dari sekolah
|
4
|
31 – 40
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK,dikonfirmasikan ke orang tua dan diberi
surat peringatan
|
Peringatan tertulis, melaksanakan tugas dari sekolah,
pemanggilan
orang tua
|
5
|
41 – 50
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK dan pemanggilan orang tua
|
Melaksanakan tugas dari sekolah dan membuat surat pernyataan di
atas materai 6000 dan diketahui orang tua
|
6
|
51 – 60
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua.
|
Membuat surat pernyataan di atas
materai 6000 diketahui orang tua
dan di skorsing 2 hari kalender
|
7
|
61 – 70
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan
di atas materai 6000 diketahui orang tua dan diskorsing 3 hari kalender
|
8
|
71 – 80
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 4 hari kalender
|
9
|
81 – 90
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua.
|
Membuat surat Pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 5 hari Kalender
|
10
|
91 – 100
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua
dan diskorsing 6 hari kalender
|
11
|
101
|
Untuk siswa kelas X
Konferensi Kasus
Untuk siswa kelas XI dan XII :
Ditangani guru piket, wali kelas, tim ketertiban, guru BK,
pemanggilan orang tua
|
Untuk siswa kelas X:
Dikembalikan kepada Orang Tua
Untuk siswa kelas XI dan XII : Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 7 hari kalender
|
12
|
101 – 125
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 8 hari kalender
|
13
|
126 – 150
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 9 hari kalender
|
14
|
151
|
Untuk siswa kelas XI :
Konferensi Kasus
Untuk siswa kelas XII :
Ditangani guru piket, wali kelas, tim ketertiban, guru BK,
pemanggilan orang tua
|
Untuk siswa kelas XI:
Dikembalikan kepada orang tua
Untuk siswa kelas XII:
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan di skorsing 10 hari kalender
|
15
|
152 – 175
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 11 hari kalender
|
16
|
176 –200
|
Ditangani guru piket, wali kelas, tim
ketertiban, guru BK, pemanggilan orang tua
|
Membuat surat pernyataan di atas materai 6000 diketahui orang
tua dan diskorsing 12 hari kalender
|
17
|
> 201
|
Konferensi kasus
|
Dikembalikan kepada orang tua
|
BAB VI. DEBET POIN SISWA (REWARD)
Pasal 1: Ketentuan Umum
1. Siswa dapat mengurangi kredit poin pelanggarannya dengan melakukan
suatu prestasi yang positif yang besarnya disesuaikan dengan tingkat prestasi
yang dicapai.
2. Pengurangan kredit poin seperti yang diatur dalam ayat 1)
tersebut dapat diberlakukan jika peserta didik yang bersangkutan telah mempunyai
kredit poin pelanggaran pada saat itu.
3. Debet poin hanya dapat digunakan pada saat itu saja dan tidak
dapat diperhitungkan di kemudian hari.
4. Pengurangan kredit poin dapat terus dilakukan sampai
kredit poin pelanggaran mencapai nol.
5. Dalam hal perolehan debet poin ternyata lebih besar dari
kredit poin pelanggarannya,maka debet poin hanya bisa mengurangi kredit poin
pelanggaran sampai mencapai poin nol (kredit poin pelanggaran tidak bisa sampai
minus) dan sisanya tidak dapat digunakan di kemudian hari.
Pasal 2: Ketentuan Debet Poin Siswa
KODE
|
JENIS PRESTASI
|
POIN
|
|
1. PRESTASI AKADEMIS
|
|
1.01
|
Peringkat 3 besar kelas
|
20
|
1.02
|
Peringkat 10 besar sekolah/parallel
|
30
|
1.03
|
Prestasi tingkat Kecamatan
|
40
|
1.04
|
Prestasi tingkat Kabupaten
|
50
|
1.05
|
Prestasi tingkat Propinsi
|
75
|
1.06
|
Prestasi tingkat Nasional
|
100
|
1.07
|
Prestasi tingkat Internasional
|
200
|
|
2. PRESTASI NON AKADEMIS
|
|
2.01
|
Prestasi tingkat Sekolah
|
20
|
2.02
|
Prestasi tingkat Kecamatan
|
30
|
2.03
|
Prestasi tingkat Kabupaten
|
40
|
2.04
|
Prestasi tingkat Propinsi
|
50
|
2.05
|
Prestasi tingkat Nasional
|
80
|
2.06
|
Prestasi tingkat Internasional
|
150
|
|
3. KEORGANISASIAN
|
|
3.01
|
Aktif dalam kepengurusan organisasi
|
10
|
3.02
|
Aktif dalam kepengurusan ekstrakurikuler
|
10
|
3.03
|
Aktif dalam suatu kepanitiaan
|
10
|
|
4. KELAKUAN BAIK
|
|
4.01
|
Selama 60 hari kalender berturut-turut tidak pernah melakukan
pelanggaran tata tertib siswa.
|
20
|
4.02
|
Memberikan informasi yang valid tentang tindak pelanggaran yang
dilakukan siswa.
|
40
|
Pasal 15: Pengawasan, Pemberian Sanksi dan Pembinaan
1. Pengawasan tata tertib peserta didik dilakukan oleh seluruh
guru dan tenaga non kependidikan di sekolah.
2. Pemberian sanksi langsung dan penambahan kredit poin
pelanggaran peserta didik dilakukan oleh Tim Keteriban dan atau Guru Piket.
3. Keputusan tertinggi berkenaan dengan pemberian sanksi berada di
tangan Rapat Dewan Guru atau Rapat Konferensi kasus yang diikuti oleh Wakasek
Kesiswaan, Guru BK, Tim Ketertiban, dan Wali Kelas dengan diketahui oleh Kepala
Sekolah.
4. Pembinaan terhadap siswa yang telah melakukan pelanggaran
ditangani oleh Wali Kelas dan Guru BK.
Pasal 16: Pengolah Data Kredit Poin dan Debet Poin
Pengolahan Data Kredit Poin Pelanggaran Siswa
dan Debet Poin dilakukan oleh Wali Kelas/Guru BK dengan pantauan Wakasek
Kesiswaan.
BAB VI. PENUTUP
1. Peraturan
sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik ini diberlakukan sejak tanggal
ditetapkan.
2. Hal-hal
yang belum diatur pada Peraturan ini akan
ditentukan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Guru.
Ditetapkan : Di
Mandati III
Tanggal : 8 Juli 2013
Kepala Sekolah,
Ttd
JUMUI, S.Pd.,M.Si
NIP.197111101994121 002